Link youtube materi pertemuan kedua
"Metabolisme Obat didalam Tubuh"
Metabolisme obat didalam tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya faktor genetik, faktor umur dan jenis kelamin, faktor interaksi obat, faktor penyakit dan faktor nutrisi pada seseorang. Contohnya yaitu pada orang yang secara genetik kekurangan enzim pseudocholinesterase maka apabila orang tersebut mengkonsumsi obat succiniicholine, obat tersebut hanya akan dimetabolisme setengah kali dibandingkan dengan orang normal.
Apakah faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan resiko berbahaya bagi tubuh? Dan apa yang terjadi bila suatu obat menghambat metabolisme obat lain?
BalasHapusFaktor tersebut tentu saja dapat menyebabkan timbulnya resiko berbahaya bagi tubuh contohnya pada faktor interaksi obat dimana obat tersebut dapat menimbulkan efek toksik pada orang yang mengkonsumsinya karena metabolismenya berjalan dengan cepat dan dosis obat yang diperlukan menjadi lebih besar sehingga bisa saja organ orang tersebut seperti ginjal contohnya menjadi tidak berfungsi dengan baik.
HapusPada saat suatu obat menghambat metabolisme dari obat lain, maka akan terjadi peningkatan kadar plasma, sehingga akan menghasilkan peningkatan efek secara cepat dan juga meningkatkan risiko terjadinya toksisitas dari suatu obat.
Bagaimana dengan makanan,apakah makanan dapat mengganggu metabolisme obat? Mengapa dapat terjadi?
HapusIya, sama seperti halnya obat yang dapat berinteraksi dengan obat lain yang diminum secara bersamaan sehingga menimbulkan efek toksik pada tubuh seseorang, obat juga dapat berinteraksi dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi secara bersamaan, hal ini tentu saja akan berpengaruh atau mengganggu proses metabolisme obat didalam tubuh. Salah satu contohnya adalah minum obat warfarin bersamaan dengan sayuran yang kaya vitamin K, seperti brokoli, kubis, dan selada.
BalasHapusHal ini dikarenakan sayuran kaya vitamin K dapat berfungsi sebagai pembeku darah sedangkan warfarin adalah obat untuk mengencerkan darah sehingga kombinasi dari sayuran bervitamin K dengan obat anti pembekuan darah dapat mempengaruhi kerja dari obat warfarin tadi.
Terkait faktor interaksi obat tersebut,apakah ada cara untuk mengatasinya sedangkan terkadang sebagian orang mungkin mengkonsumsi sekaligus dalam satu waktu obat-obat yang dapat berinteraksi satu sama lain
HapusPada dasarnya, interaksi obat dapat dihindarkan dengan cara memahami mekanisme interaksinya. Untuk obat yang interaksinya terjadi jika obat tersebut bertemu secara fisik, seperti obat antibiotika golongan kuinolon dengan calcium yang membentuk ikatan kelat misalnya, maka pemberian dengan jeda waktu yang lama dapat menghindarkan interaksinya. Tetapi, jika mekanismenya adalah memengaruhi metabolisme obat sehingga menyebabkan kadar obat lain meningkat atau berkurang, maka cara mengatasinya adalah dengan penyesuaian dosis obat, karena jika hanya memberi jeda waktu pemberian tidak akan mengurangi dampak interaksinya. Jika pemberian obat dengan jeda waktu pemberian dan penyesuaian dosis tidak dapat mencegah dampak interaksi, maka cara lain menghindari interaksi obat adalah dengan mengganti obat yang berinteraksi dengan obat lain yang kegunaannya sama, tetapi kurang berinteraksi.
BalasHapusSebenarnya dampak dari interaksi obat ini tidak bisa digeneralisir dan harus dilihat kasus demi kasus secara individual, sehingga cara mengatasinya pun akan berbeda-beda pada setiap kasusnya.
Iya benar
BalasHapus